Klaim itu salah ; video itu telah disaring dari laporan berita oleh saluran televisi Australia ABC untuk memasukkan referensi pisang; ilmuwan yang dikutip dalam laporan itu mengatakan kepada AFP bahwa klaim itu tidak benar.
Video berdurasi 58 detik ini dipublikasikan di pos Facebook ini pada 15 Maret 2020.
Tiga detik pertama dari video tersebut menunjukkan awal sebuah laporan berita, dengan logo penyiar publik Australia, ABC News. Presenter berita Kathryn Robinson mengatakan bisa Anda dengar : "Para ilmuwan dari Universitas Queensland yakin mereka akan dapat mengembangkan vaksin untuk virus corona yang mematikan."
Video kemudian beralih ke kolase visualisasi pisang dan virus. Hamparan teks dari tanda 38 detik video tersebut menyatakan: "Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Queensland di Australia telah membuktikan bahwa pisang, meningkatkan sistem inmune Anda karena sumber super dari Vitamin B-6 dan membantu mencegah virus corona. Makan pisang setiap sehari dapat terhindar dari virus corona".
Di bawah ini adalah tangkapan layar dari posting yang menyesatkan:
Tulisan dalam bahasa Tagalog diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai berikut : "Menurut University of Queensland Scientists - Banana, pertahanan yang efektif terhadap COVID-19."
Pandemi COVID-19 telah menewaskan sedikitnya 7.900 orang dan menginfeksi sekitar 190.000 lainnya, sebagaimana dinyatakan dalam laporan AFP ini pada 18 Maret 2020.
Video itu juga dibagikan di Facebook, YouTube dan di Twitter bersama klaim serupa.
Juru bicara kepresidenan Filipina Salvador Panelo juga membuat klaim serupa tentang dugaan properti pisang yang anti-COVID-19 dalam konferensi pers 16 Maret 2020 ini. Dalam campuran Tagalog dan Inggris, ia berkata: "Saya telah membaca banyak hal tentang cara menghancurkan atau menahan, untuk membunuh virus ... saya melihat di internet bahwa pisang adalah pertahanan yang baik".
Klaim itu salah.
Gabungan kata kunci dan pencarian gambar terbalik menggunakan keyframe yang diekstraksi dari video di posting yang menyesatkan menemukan video ini lebih lama di saluran YouTube untuk ABC News pada 23 Januari 2020.Tiga detik pertama dari video yang menyesatkan berhubungan dengan tiga detik pertama dari video ABC News.
Di bawah ini adalah perbandingan tangkapan layar video yang menyesatkan (L) dan video ABC News (R):
Ini termasuk wawancara dengan ilmuwan Universitas Queensland Dr. Keith Chappell, yang membahas upaya universitas untuk mengembangkan vaksin melawan virus corona baru. Menanggapi klaim yang dibuat dalam posting Facebook yang menyesatkan, Chappell mengatakan kepada AFP melalui email pada 16 Maret 2020: "Ini jelas TIDAK benar."
No comments:
Post a Comment